Shabby Chic Bedroom Inspiration

Someday, I want to build a warm and sweet house. The color of the wall is white. Full of flower and shabby chic things. Someday, I want to make it comes true. :)

Here is some shabby chic bedroom inspiration. I want to share it to you.




I adore all things shabby chic. I love floral patterns and pastel colours. All things shabby chic is so cool! Such a sweet room. :)

pictures from here 
pictures from here
pictures from here

Girls Time With Best Friends :)

Do you love spent time together with your friends? I mean girls time.. Yes, I love it!
Choose a cozy place, eat unique and delicious meal, wear a casual outfit, enjoy the warming talk and also gossip! hihihi :D

Here is some pictures of my "Girls Time"

With Resvi and Pupu.
Location: Tree House Cafe
We share some ideas to make surprise party for Retnos's birthday!






 
oh i'm in love with all the things on these photo :')

Do You Speak English?

Bahasa Inggris mungkin sudah tidak asing buat kita. Saya masih inget, pertama belajar bahasa Inggris itu waktu SD kelas 4. Tapi saya udah curi-curi start buat les waktu kelas 3. Waktu itu jadi anak bawang banget di tempat les. Gimana gak anak bawang coba, seisi kelas saya semua berumur di atas saya. Bahkan saya sekelas sama kakak dan teman-temannya.

Kalau sekarang kita sering mendengar bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional, tidak kah tergelitik untuk menguasai atau yaaaaa bisa sedikit-sedikit? Nah ini yang sedang beberapa waktu kemarin saya pikirkan. Akhir-akhir ini saya sedang merasa betapa pentingnya kemampuan bahasa ini.

Sedikit penyesalan sempat hinggap di diri saya. Jadi nyesel kenapa gak dari dulu waktu SMP dan SMA les bahasa Inggris yang bener. Jadi nyesel cepet puas sama nilai bahasa Inggris yang diberikan guru pada saya (hoki kali ya,abis gede terus hihihi :p ). Jadi nyesel leha-leha waktu 'ditantang' guru buat latihan debating contest yang akhirnya saya putuskan buat males-malesan biar enggak disuruh ikutan.

Sekarang???
Bergaul di lingkungan ilmiah dengan jutaan textbook berbahasa Inggris dan dituntut buat "kalau bisa baca dari situ" "kalau mau ngerti harus baca dari situ". Akhirnya mentok-mentok beli buku terjemahannya yang kadang-kadang aneh isi nya. Mentok-mentok menangisi textbook berbahasa Inggris yang udah kepalang dibeli mahal-mahal tapi gak membantu saya belajar sedikitpun. Mentok-mentok ngeluh "pake bahasa Indonesia aja aku gak ngerti apalagi bahasa Inggris". Memang ya, makna yang disampaikan akan lebih jelas maksudnya kalau kita baca dalam teks aslinya. Tapi mau gimana lagi, energi otak saya bisa langsung habis cuma buat baca textbook tebal berbahasa Inggris.

Pentingnya mempelajari bahasa Inggris adalah sebagai jalan kita untuk 'menguasai' dunia. Seperti yang sering saya alami tadi. Frustasi sama kemempuan cetek bahasa Inggris saya yang akhirnya bikin saya gak sepaham teman-teman saya yang jago bahasa Inggris ketika mempelajari sesuatu. Sedih kan?

Sekarang???
Mau nya sih ikutan les bahasa Inggris secara serius. Mau nya sih hapal grammar biar gak salah-salah tulis lagi. Mau nya sih bisa bahasa Inggris biar nanti suatu hari saya lanjut kuliah (pengen nya sih ke luar) saya gak terhalang oleh bahasa. Mau nya sih lancar bahasa Inggris biar nanti kalau udah jadi dokter (amin) bisa ikutan seminar-seminar internasional dengan mudah. Lah kalau seminar nya ada workshop atau semacam tutorialnya, nanti saya ngomong apa kalau enggak lancar bahasa Inggris?

Tapi??
Bagi saya, kunci dalam mempelajari bahasa Inggris adalah dengan terus belajar sendiri dan jangan malu untuk menulis atau berbicara. Salah grammar sedikit ya enggak apa-apa lah. Namanya juga belajar. 

Tadinya???
Awalnya sih berniat les bahasa Inggris di semester 4 ini. Soalnya kalau enggak sekarang kapan lagi? Ada 3 bahasa asing yang membuat saya tertarik untuk mempelajarinya. Inggris, Jerman, Jepang. Bahasa Jerman itu seru. Gak susah-susah banget belajarnya. Pelafalannya juga gampang, gak jauh beda sama tulisannya. Saya punya kamus bahasa Jerman warisan Uwa saya waktu tinggal di Jerman. Hihihi nanti kalau Uwa ke rumah saya, mau diajak ngobrol pake bahasa Jerman lagi aaaah ^^. Kalau bahasa Jepang, gak tau ya, dari dulu suka banget sama bahasa ini. Kayanya imut gimana gitu ya. Hehe. I'm envy you daddy!!! Go to Japan three times without me :'(



Tapi???
Jadwal kuliah padet banget. Udah gitu, jarak yang mesti ditempuh dari Cimahi buat ikut les ke Bandung jauh. Belum masalah transportasi.  Belum kalau ada tugas. Belum kalau ada kegiatan. Banyak banget kendala yang mesti saya hadapi kalau mau nekat les!! ( Let me drive the car dad! hahaha *maunya :p )

Yah sepertinya saya harus menelan kembali niat yang semula saya susun untuk semester 4. Sementara, saya belajar bahasa Inggris yang cukup efektif (bagi saya) dengan membaca buku-buku teks dan novel dalam bahasa Inggris. Ya kali-kali aja ada yang nyatol gitu ya.. Tapi menurut saya itu cukup efektif loh. Terutama buat nambah perbendaharaan vocab.

Sekian deh notes saya (lebih tepat kaya curhat ya) ^^
Do you speak english?
The last, I have a tips for learning English.
DON'T GIVE UP!!!!!!!! ^^

Metamorfosa (Kumpulan Puisi) – Akan Segera Terbit!

“Tidak banyak orang yang bisa secara terus terang bercerita tentang isi hati dalam wajah puisi untuk mempertanyakan banyak hal. Biasanya terjebak dalam melankolia dan cenderung “lebay”. Puisi-puisi dalam kumpulan ini berada di luar wilayah itu.”
-Oom Somara de Uci (Pegiat Sastra, Founder Pustaka Kemucen)

“Metamorfosa, artinya semedi sekian waktu lalu berubah menjadi “cantik” – tentunya cantik dalam banyak makna dan maksud. Puisi memang media yang menarik untuk menggelitik banyak hal. Namun, hanya pembaca yang berhak mengungkapkan, apakah ia tergelitik atau tidak. Apakah saya tergelitik? Rahasia dong ah!”
-Putri Sarinande (Penyair Kumpulan Puisi “Putri Berkicau”)

“Permainan katanya bagus dan meaningful banget…”
-Bunga Mega (Penulis)

“Ini dahsyat, dari kerumitan akan karya sastra yang terlalu melangit dan kejenuhan akan karya sastra yang terlalu dangkal dengan balutan ke’enteng’an dalam pengkaryaan tidak ditemukan di buku ini, Gilang dan Anggit mampu menbenahi hal keduanya, berproses dengan progresif romantisme dan cerdas dalam menangkap situasi disekelilingnya menjadikan karya yang mudah dicerna tanpa meninggalkan estetika dalam sastra. Selamat membaca puisi cerdas ini.”
-Rizal Abdulhadi (Musisi dan Pegiat Kebudayaan)

 re-post dari Gilang Pramudhita

Aku Cinta Sastra

Saya memang seorang penggila puisi. Baik sebagai penikmat maupun pembuat. Kecintaan saya pada puisi dan tulisan sastra lainnya telah mempertemukan saya dengan banyak sekali orang-orang hebat. Bersyukur sekali bisa bertemu dengan seorang partner bernama Gilang Pramudhita. Alhamdulillah, sekarang kita sedang dalam proses pembuatan sebuah antologi. Tunggu ya buku kita^^

Beberapa waktu ini, saya merindukan perkumpulan penulis seperti yang pernah saya ikuti waktu SMA. Sanggar Sastra Siswa Indonesia yang berada langsung di bawah asuhan majalah sastra Horison dulu menjadi tempat saya untuk menyalurkan kreasi. Walaupun pertemuannya jarang dan kadang banyak geje nya, tapi saya tetep nyaman di sana. Bahkan dulu mau aja jadi MC buat demo ini ekstrakurikuler, di depan banyak banget siswa baru se-aula SMAN 1 Majalengka. Di antara para peserta, ada yang benar-benar niat, ada yang cuma ikut-ikutan yang penting punya ekstra. Teman saya Helena N Irmanda punya karya-karya yang keren, outstanding dan selalu di luar dugaan. Saya jadi seneng sharing tulisan sama dia :D

Sekarang, proyek menulis saya adalah antologi itu. Ngerjain nya di tengah kesibukan kuliah yang padet gak ketulungan. Kalau koneksi wireless lagi eror, saya sampai bela-belain ngetik puluhan puisi pake blackberry dan dikirim saat itu juga. Sampe kram jempol deh! Terus, kadang saya enggak ontime kalau disuruh ini itu sama partner saya. Aduh maapkan ya, jadi merasa bersalah gini u___u

Kemarin-kemarin, saya dapet kabar dari partner saya itu. Katanya, sebuah puisi saya yang berjudul "Membuat Dunia" diminta Rizal Abdulhadi untuk dibuat lagu. Saya sih seneng aja^^ hehehe.. Gak nyangka juga sambutan dari puisi saya sampai kaya gini. Alhamdulillah... Semoga terlaksana.

Lebih kaget lagi, waktu itu saya baru dapat satu pemberitahuan tentang testimoni untuk antologi kita. Dasar enggak update >.< ternyata testimoni nya udah banyak!! Saya lihat di blog nya Gilang Pramudhita. Alhamdulillah.... Doakan lancar ya! Saya mau repost deh tulisan nya, biar di share dan bisa dibaca sama teman-teman juga ^^



I LOVE TO WRITE. I LOVE READING. I LOVE LITERATURE.

Tren Selfpublishing

Tulisan di bawah ini, created by Anggit Paramadita.


Belakangan, mata dan telinga saya begitu akrab dengan sebuah kata SELFPUBLISHING. Apa sih sebenarnya? 

Geliat para penulis muda bermunculan dan melahirkan jutaan karya akhir-akhir ini. Sungguh merupakan suatu prestasi dan menurut saya (sebagai penikmat tulisan) kebanggaan tersendiri. Karena akhirnya, sudah banyak orang 'melek' aksara. Dalam artian mau membaca. Setiap pergi ke toko buku, selalu ada saja buku-buku baru dibungkus cover-cover yang menarik. Penerbit seolah berlomba-lomba memunculkan karya yang bisa laris di pasaran. Di dunia maya, seperti jejaring sosial facebook dan twitter, bermunculan akun-akun penerbit. Mempromosikan buku-bukunya dengan berbagai promo menarik. Bahkan, penerbit dan para penulisnya pun mempunyai jumlah followers yang sebanding dengan artis-artis yang kerap kita lihat di televisi. Artinya? Fenomena ini menunjukkan dunia perbukuan bangkit. Dunia perbukuan bukan lagi milik segelintir orang yang peduli aksara. Dunia perbukuan menjadi tren masa kini.

Di tengah persaingan ketat di industri ini, penulis-penulis yang mempunyai idealisme tinggi tentu harus berpikir seribu kali. Walaupun karya yang kita buat (menurut kita) bagus, belum tentu 'pasar' mengatakan seperti itu. Ada penerbit yang hanya menerima karya dengan ketentuan tertentu yang tidak bisa diganggu gugat. Maka harus dikemanakan kah idealisme seorang penulis? Haruskah karya nya terbuang percuma? Hanya berakhir di dalam folder di komputer nya? Atau kah idealisme nya harus diubah demi mengikuti selera pasar?

Salah satu faktor maraknya selfpublishing mungkin karena seringnya karya seseorang ditolak oleh penerbit. Dengan memasukkan karya kita ke penerbit, memang karya itu akan diproses, dibedah, dipercantik, didistribusikan dan tunggu sampai muncul di antara tumpukkan buku di toko-toko buku. Tapi sekarang, mulai bermunculan penerbit-penerbit independen. Bahkan muncul pula layanan selfpublishing yang bisa memfasilitasi terbitnya karya kita.Penulis berperan ganda. Bahkan mungkin multi tasking. Sebagai pengkonsep, sebagai editor, sebagai cover designer (tapi sekarang sudah marak pula layanan pembuatan desain cover buku), sebagai distributor, sebagai penjual. Di sini lah penulis diuji kemampuan marketingnya. Sejauh mana ia bisa meyakinkan orang untuk membeli karyanya.

Penulis independen dapat memanfaatkan fasilitas blogspot, fanpage facebook, twitter, dan lain-lain sebagai sarana promosi. Sejauh ini, banyak penulis independen yang terbilang berhasil dalam 'meledakkan' karyanya. Ambil contoh Dewi Lestari.Novel perdana Dewi Lestari berjudul Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (2001), meraih sukses dengan penerbitan selfpublishing, yaitu Truedee Books.Kemudian, lihatlah Aa Gym. Punya label MQ, dan menerbitkan banyak pula buku-bukunya dengan MQ Publisihing. Terakhir, ada Jed Revolutia. Penulis buku You Are Likeable ini juga meraih sukses melalui layanan selfpublishing Nulisbuku. Ia menggunakan taktik marketing yang briliant. Ia memberikan sampel bukunya sebagai 'icip-icip' berupa ebook yang bisa didownload. Kalau suka, kita bisa beli versi buku nya yang lengkap. Promosi nya gencar dengan membuat blog, dan tentu rajin promo di twitter.

Memang tidak mudah menjalani selfpublishing. Apalagi kalau kita mengeluarkan modal, tentu akan menjadi PR yang cukup berat bagi kita untuk memutar modal kembali. Tapi kita juga bisa mengandalkan layanan selfpublishing seperti Nulisbuku. Karya kita akan dicetak jika ada yang memesan atau print on demand. Memang untuk urusan pemesanan dan pembelian masih sedikit rumit dan belum bisa menjangkau seluruh kalangan. Tidak bisa seperti masuk toko buku, ambil buku nya ke kasir, bayar, selesai. Jadilah target kita tidak seluas penerbit-penerbit mayor. Tapi setidaknya, selfpublishing bisa menjadi solusi. Di antara ketatnya persaingan di industri perbukuan, selfpublishing bisa menjadi jawaban sekaligus tantangan.

Salam^^
Anggit Paramadita-Maret 2011
Source photo dari sini

Lace 'n Ribbon : Merintis usaha kecil berharap jadi besar :)

Berawal dari kejenuhan saat liburan, kayanya memang mesti diisi sama kegiatan yang menyenangkan. Saya punya banyak banget buku-buku panduan tentang patchwork, sulam pita, kerajinan dari renda, pita, dan lain-lain. Kebetulan juga nih, sedikit punya bakat menjahit. Hehe. Kakak dan Mamah saya juga jago banget jahit. Jadilah, modal nekat, buku-buku panduan, dan minta bantuan Kakak dan Mamah saya, kita buat sesuatu.

Apa sesuatu itu?
Kita buat produk handmade. Berupa bros-bros kerudung (gak harus di kerudung juga sih pakenya) yang emang saya pengenin banget (modelnya, bentuknya, warnanya, semuanya >.<) tapi jarang banget atau malah mungkin gak ada yang jual.

Responnya?
Alhamdulillah.... Sejauh ini, banyak yang suka dan sampe pesen segala pengen dibikinin gini gitu. Walaupun meng-iyakan nya tidak berarti menjanjikan. Soalnya kita harus liat dulu, produk hasil request mereka bagus engga? Dan tentu, quality control yang sangat kami jaga :)

Cara jualannya?
Pertama, cuma pasang hasil buatan kita di display picture bbm. Ternyata banyak yang nanyain >.< excited dong saya. Gak nyangka juga. Jadi deh pada rebutan booking. Taktik lainnya, di kampus, saya minta temen deket saya buat pake bros bikinan saya. Hasilnya? Banyak banget yang nanyain dan bilang "Ih brosnya lucu banget... beli di mana?" Saya sih nyengir aja dengernya. Hehe. Kebetulan waktu itu bawa juga beberapa brosnya. Jadi deh saya jualan ngemprak sambil duduk-duduk di lab. :D Kemudian, setelah membulatkan tekad, yasudah, saya juga jualan lewat facebook. Bikin album nya, upload foto2nya. Dan alhamdulillah... Sampe ada yang keukeuh pengen pesen sampe minta dikirim ke Semarang (awalnya saya melayani hanya untuk teman-teman yg bisa face to face). Selain itu.... saya berniat jualan di tempat-tempat rame di kota saya, Majalengka. Ada 2 spot. Bunderam ikan dan Alun-alun Majalengka. Tapi kalau sendiri rasanya saya belum berani nih. Sayang sekali gak ada temennya :(

Keunggulan produk?
Produk ini handmade. Dengan kualitas insya Allah terkontrol. Model-modelnya lucu dan yakin deh, cewek-cewek seperti saya enggak akan tahan liatnya. Pengen borong :D saya aja tiap bikin, begitu selesai dan jadi, teriak-teriak sendiri saking gemes liat karya sendiri >.<

Hambatan?
Banyak banget. Karena tema yang saya ambil untuk bros-bros ini adalah vintage dan shabby chic, jadi masih belum terlalu nge-klik sama yang tidak satu selera sama saya. Apalagi kalau di Majalengka, agak susah memasarkannya. Mungkin karena belum terlalu tahu model-model seperti ini. Makanya saya pengen banget suatu hari bikin Majalengka modis. Hehe :D Terus, pas jualan, ada aja yang nawar. Padahal rentang harga yang saya beri gak mahal-mahal banget loh. 5ribu-15ribu untuk yang berbentuk bulet-bulet. Kalau yang dollie, beda lagi dong ;) Padahal produk handmade itu istilahnya, bikinnya juga satu jam satu. Tapi di balik itu, ada juga yang bilang kalau produk saya terlalu murah :D masih layak jual dengan harga lebih :) Kemudian, saya jadi 'ngeuh' kalau selera orang itu beda-bedanya jauh banget. Saya sendiri sampe melongo-melongo nyatet request-an orang-orang. Hooooo... :o

Identitas produk?
Walaupun masih kecil-kecilan, gak ada salahnya kan saya kasih nama untuk produk saya? Siapa tahu saja usaha ini ternyata bisa menjadi besar. Amin. Karena produk ini diabuat dari banyak renda dan pita, maka saya pun memberikan nama untuk produk saya adalah LACE 'n RIBBON. Semoga suatu hari, bisa dipatenkan. Hehe. Amin.
Nah, berikut produk-produknya :)
Gimana? Suka enggak? :) Itu beberapa produknya :)

Saya ingin sekali menjadi seorang dokter yang selalu berapakaian modis dan bisa mempopulerkan kalau pake jilbab itu lucu dan menyenangkan! Saya juga tetap ingin jadi seorang penulis yang sepertinya memang sudah panggilan jiwa. Saya juga ingin turun di bidang sosial, membenahi pendidikan dan memperbaiki keadaan. Saya juga ingin sekali menjadi seorang pengusaha yang bisa mencipta karya-karya. :)

Semua berawal dari mimpi kan?
Tapi saya berusaha menjadi dream catcher not daydreamer :)
Salam^^

SATIN MERAH : AKU CUMA INGIN JADI SIGNIFIKAN

Novel yang akan saya bahas dibawah ini sangat lain. Ide ceritanya segar dan tidak biasa. Di tengah gempuran cerita-cerita yang mengangkat tema cinta, novel ini hadir dengan genre misteri dan trhiler. Tidak perlu waktu lama buat saya membacanya. Sejak baca halaman awal, kayanya udah gak bisa lepas deh. Langsung pengen baca tuntas saat itu juga. :D

Judul Buku : Satin Merah : Aku Cuma Ingin Jadi Signifikan
Penulis: Brahmanto Anindito dan Rie Yanti
Penerbit: Gagas Media
Harga: Rp 37.000-

Cerita berawal dari seorang gadis bernama Nadya, pelajar SMA yang penuh ambisi. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya lebih dari yang lain. Maka ia pun mengikuti sebuah ajang lomba pelajar berprestasi se-Bandung Raya yang akan menjadi awal pertemuannya dengan sastrawan-sastrawan Sunda.

Nadya lolos seleksi lomba, dan diwajibkan membuat sebuah karya tulis. Ia ingin membuat tulisannya berbeda. Tema-tema yang diusulkan teman-temannya seperti global warming, dunia pendidikan, dianggap oleh nya sebagai tema sejuta umat. Akhirnya Nadya mengambil tema yang cukup rumit. Yaitu tentang Sastra Sunda.

Dalam proses pembuatan karya tulis, mempertemukan Nadya dengan Yahya Somantri (sastrawan yang keras dan sering menganggap Nadya tidak mampu menulis). Kemudian Nadya berguru pada Didi Sumpena (sastrawan spesialis kriminal yang punya daya analisis hebat). Setelah itu ia berguru juga pada Nining (sastrawan yang menulis penuh dengan cinta), dan terakhir, Nadya dekat dengan seorang dosen Sastra Sunda Unpad yang pernah ia temui di sebuah seminar bernama Lina.

Yahya Somantri menghilang secara misterius. Tak lama setelah itu, muncul sebuah karya puisi Sunda berjudul BALAKA di sebuah grup facebook. Gaya penulisan nya mirip dengan Yahya Somantri. Kemudian Didi Sumpena pun menghilang. Tak lama pula, muncul sebuah tulisan yang gaya nya mirip sekali. Terakhir, Nining meninggal dunia karena racun sianida yang tercampur dengan kopi.

Hilangnya para sastrawan itu akan terkuak. Lina yang seorang dosen membuat analisis dan mencari kebenaran. Ia pun sebenarnya berhadapan dengan maut, tapi ia berhasil selamat.

Novel ini cukup membuat saya parno sambil clingak-clinguk saat baca. Menegangkan.
Keberanian penulis mengangkat Sastra Sunda, misteri, pembunuhan, dipadukan dengan kehidupan remaja zaman sekarang dan teknologi internet sungguh sangat menarik dan patut diacungi jempol. Ide nya fresh!
Di dalam novel juga diceritakan tentang selfpublishing, dan 'kelainan jiwa' ya, yang dialami Nadya. Diceritakan sejak kecil Nadya memang berperilaku 'lain'. Di sini juga diceritakan tentang penelitian Masaru Enomoto tentang air, yang pernah saya baca bukunya beberapa tahun yang lalu.

Ini puisi BALAKA yang bikin saya merinding banget bacanya. Bercerita tentang pembunuhan yang Nadya lakukan pada Yahya Somantri.

BALAKA

Hampang
Hambar

Ieu leungeun ngalayang, hampang
Jadi israil teh memang kacida gampang
Komo mun jalmanapikasebeleun pisan

Ieu jalma kawentar teh geus diruan
Di buruan imahna sorangan
Sameter beh kalereun tetecean kai nu geus bobo

Palipisanana nu gudawang ayeuna
Pasti moal karasa deui nyanyautan
Apan geus ditepungkeun jeung bebenena baheula

Hampang
Hambar
Peurih

Teu ngahaja, teu reueus deuih
Tangtu handeueul, mun anjeun nanya
Ieu jalma, jalma pikasebeleun teh
Sabenerna jalma bageur

Pasti we ti poe ieu bakal rea
Nu ngarasa kaleungitan
Nya hampura atuh
Kuring nu cumantaka ngarogahala
Angger teu ngarasa reueus

Mun anjeun teu narima
Kuring nu menta hampura
Mun anjeun angger neundeun kaceuceub
Tah ieu getih kuring tandonna
Dikakat ieu awak, jadi Israil diri pribadi

Hampang
Hambar
Peurih
Tengtrem

Sabenerna, teu sieun paeh kuring teh
Da nu pangnyerina dina kahirupan mah lain pati
Tapi dilalaworakeun
Leungitna jalma-jalma nu banget dipikacinta ku anjeun
Nu aya di antara jalma-jalma
Nu nganggap anjeun sepi
Nu pangnyenyerina dina kahirupan lain pati
Tapi dipopohokeun
Mun anjeun diantepkeun kitu bae
Sanggeus migawe nu panghadena
Mun anjeun mingkin yakin
Nu miduli ka anjeun teh
Nyatana anjeun sorangan

Salut banget sama penulisnya. Gimana bisa ya menyatukan kedua pikiran yang berbeda dan bisa menghasilkan suatu karya hebat bahkan tanpa saling bertemu rupa?


Novel ini recommended banget!! :D
Jangan berhenti baca sebelum kamu tahu arti sebenarnya dari SATIN MERAH yang akan terungkap di tengah cerita ;)

CO ASS

Ada tulisan menarik nih, saya di-tag di sebuah notes milik teman saya, Patria Fajar Wibowo (FKG UNSRI). Isi nya ternyata profil facebook seorang co-ass yang. Lucu dan menggelitik banget.^^
Begini tulisan nya......



Tentang Andryansyah:
i am a medical student at university of north sumatera. now, i am a fifth grade, usually called co ass or clerkship if we translate it into english. if someone read my info or there is someone in our family wants to be a doctor, please read it carefully and think it twice before entering medical school. here is the story of my life in medical school :

Bila suatu waktu kalian iseng berjalan-jalan di pagi buta di lorong-lorong rumah sakit kemudian ketemu sosok dekil berjubah putih-putih, dengan langkah yang begitu cepat seakan kakinya tak menginjak lantai. Kalian lihat matanya begitu sayu dan kosong bahkan sebelahnya tak terbuka… di bahunya menempel sebuah tas besar yang begitu misterius isinya…. Sementara mulutnya tampak komat-kamit seperti mengucap mantra…
Maka nasehat saya, jangan kabur ketakutan duluan. Karena percayalah, sosok itu bukanlah pocong atau genderuwo penghuni rumah sakit. Bukan pula suster ngesot atau jenis-jenis makhluk halus lainnya. Besar kemungkinan, sosok yang kalian lihat dan sempat membuat kalian hampir menjerit ketakutan itu adalah makhluk yang bernama: Ko-ass!
Ya, sosok yang setelah diperhatikan lebih dekat memakai jas koass putih yang sudah kelihatan dekil karena beberapa minggu nggak sempat dicuci, menyatu dengan badan yang tak kalah dekilnya karena belum sempat mandi. Sehabis bangun tidur langsung ngibrit membawa tas besar yang berisi berbagai macam peralatan campur aduk mulai dari stetoskop, tensimeter, buku catatan, status pasien sampai handuk dan sabun mandi, celana dalam hingga makanan sisa kemarin yang hampir basi. Maka wajar juga matanya terlihat sayu dan kosong bahkan belum maksimal terbuka.
Lalu mantra apa yang diucapkannya barusan? Bukan mantra sobat, paling-paling dia sedang menghapalkan teori pelajaran.. tapi itu agak-agak jarang. Kemungkinan dia sedang menghapalkan nama-nama pasien dan diagnosisnya serta letak bednya masing-masing. Atau yang lebih sering yang dia komat-kamitkan adalah doa sederhana “Ya Allah, semoga dokternya nggak visite hari ini… Ya Allah, semoga pasien si anu aja yang ditengok”
Langkahnya begitu cepat, karena khawatir hari ini telat lagi… Telat? Pagi-pagi buta dianggap telat? Kita akan paham makna telat tersebut, karena yang harus dilakukannya adalah mengisi puluhan status pasien yang masih kosong. Dan bukan itu saja, dia harus pula memeriksa puluhan pasien tersebut yang belum tentu berada di tempat yang sama. Belum lagi, kalau pasien itu iseng jogging jalan-jalan keluar dari kamar tidurnya. Atau pasien tersebut malah ngajakin ngobrol ngalor ngidul dulu setelah ditensi. Sementara deadline waktunya cuma tinggal sebentar. Sang dokter senior akan datang visite beberapa saat lagi, atau sebentar lagi akan dimulai sidang pengadilan “laporan pagi”…. Maka mohon dimaklumi, langkah mereka yang begitu cepat di pagi buta itu.
….
Maka, sekali lagi izinkan saya memperkenalkannya dengan bangga ke hadirat kalian: inilah Koass, sang pahlawan kepagian..
Sosok yang mungkin pertama kali menyambangi kalian di rumah sakit.
Sosok yang mungkin juga terakhir kali kalian temui di akhir hayat kalian.
Sosok yang mungkin tampak begitu tolol, tapi..
Sosok ini meski begitu, tampak begitu ikhlas.
Tak pernah meminta bayaran.
Alih-alih, lebih sering didamprat hukuman.
Sosok yang bahkan namanya tak akan pernah kalian temui di papan daftar pegawai rumah sakit.
Meski komunitas mereka termasuk salah satu komunitas terbesar yang ada di sana.
Sosok yang begitu mengharapkan kesehatan Anda,
Meski ironisnya mengorbankan kesehatan mereka sendiri...


Namun,,


Jangan kuatir para teman sesama DM (dokter muda) tentang masa depan kita… walaupun pada akhirnya gagal jadi dokter. Masih banyak profesi lain yang siap kita terjuni. Toh, kita sudah terlatih saat jadi DM….
1. Tukang Ronda Jaga Malam
Profesi ini sudah tentu cocok buat para DM. ngeronda jaga pasien sudah biasa ditekuni. Dan sebagaimana lazimnya tukang ronda, biasanya kerjaannya ngelindur juga. Tahu-tahu pasien besoknya sudah meninggal.
2. Wartawan
Keterampilan wawancara sudah terlatih betul saat menganamnesa pasien baru. Jadi nggak ada salahnya, bila profesi ini yang jadi pilihan kita.
3. Sekretaris
Tukang catat. Mulai dari mencatat di status putih dokter muda, menyalin ke status pasien, menyalin lagi ke buku laporan jaga. Menulis buku kematian, menulisi advis dokter dan lain-lain. Profesi sekretaris ini boleh juga dicoba dilamar.
4. Tukang daging
Di bedah atau di forensik kan sudah biasa motong-motong daging yah…
5. Reporter TV
Selamat pagi dokter, kami melaporkan pasien ini dengan keluhan ini, pada pemeriksaan fisik ditemukan ini hasil laboratorium begini……
demikian reporter dan juru kamera melaporkan dari tempat kejadian.
6. Operator telepon
Sebentar-sebentar nelepon, sebentar-sebentar sms…
7. Tukang ketik
Jadi DM, musti handal keterampilan mengetiknya. Setumpuk tugas, laporan kasus, referat, belum lagi kalo pak dokter minta tolong….. ”dek ko-ass, tolong ketikin punya saya juga yah…..” Jawaban standar ko-ass: ”Injih, dok….”
8. Pengarang Fiksi Ilmiah
Pas visite atau laporan pagi. ”Jelaskan mengenai pasien ini” sergah sang dokter. Maka mulailah keterampilan mengarang fiksi DM diperlukan. Pasien A umur sekian BB sekian Keluhan utama bla bla bla bla tanda vital bla bla bla bla fisik bla bla bla bla…. diagnosis bla bla bla bla …. Terapi bla bla bla bla
Fiksi….. tapi kan ilmiah!!… hehehe…
9. Kuli angkut
Parahnya, kadang-kadang DM juga mesti kerja ngangkut-ngangkut tabung oksigen segala. Jadi, kalaupun lowongan kerja yang tersedia tinggal kuli angkut, setidaknya DM sudah berpengalaman
10. Tukang jahit
Walau gak rapi-rapi amat. Di bedah kan sudah terbiasa jahit-jahit
11. Ahli pijat
Pijat jantung! RJP.
12. Matematikawan
Kalau sekedar ngitung kalian pembagian nambah atau ngurang mah sudah lihai atuh. Kan biasa ngitung buat dosis. Jadi boleh saja coba-coba lamar sebagai matematikawan
13. Racer
Jam 7 laporan pagi. Jam 6.50 baru bangun ngelindur abis shalat subuh! Waaa….!!!! tanpa mandi langsung pakai jas putih nyalakan mesin… ngeeennnggggg…….. ngeengggngg…
14. Pemain Sandiwara
DM bisa pura-pura tertawa bila mendengar sang dokter cerita yang padahal gak lucu sekedar untuk menyenangkan dokter. DM biasa pasang muka tak berdosa. DM ahlinya pasang muka meyakinkan. DM pasang muka sedih dengar cerita pasien. DM pasang tampang pintar padahal aslinya bloon. DM pura-pura rajin bila ada supervisor…… singkatnya, DM adalah aktor serba bisa!
15. Pelayan
“Ada yang bisa saya bantu, dok?” ucap DM sopan seraya tersenyum ramah.
16. Pemulung
Ada botol infus sisa! Sikaaatt… ada spuit sisa! Sikaaatt… ada cefotaxim gak kepakai….. sikaattt….
17. Penerjemah
Referat Lapkas menuntut bahan bacaan berbahasa inggris…meranalah orang seperti saya yang parah bahasa inggrisnya.

being a doctor is not easy. you must take 3.5 years in college, 2 years in clerkship, 1 year in internship (magang kalo di indonesiakan dengan gaji 1.5 juta maximal dan di rapel per 3 bulan), and then 2 times national examination (UKDI dan OSCE nasional). if you think that you can earn much money by being a doctor, it is wrong. but if you want to serve people,helping people, talking, and share about humanity, doctor is right choice and Allah SWT will give you a return, hopefully.

**didapat dari sini **

Mengisi Liburan Agar Produktif :)

Liburan 1 bulan? Bosen? Pasti! Apalagi kalau belum ada tujuan. Jadi gimana biar ada kegiatan yang menyenangkan?

1. Membaca buku
Saya memanfaatkan waktu libur dengan membaca buku-buku yang selama ini pengen saya baca, tapi belum sempat baca (sudah dibeli) atau beli buku yang dari dulu dipengenin. Selama kuliah, mana ada waktu baca novel-novel atau komik >.< Padahal saya gila baca, tapi ya jenuh juga kalau harus baca textbook terus yang isinya bisa menguras energi otak saya. Jadi aja, saya baca-baca lagi tuh komik-komik yang numpuk di perpustakaan, beli novel baru juga. Dan kemarin-kemarin rasanya udah lamaaaa banget gak cari inspirasi di majalah. Jadi deh borong majalah. Mulai dari Gogirl!, Aulia, Paras, sampai majalah Bobo. Hahaha. Bener-bener haus bacaan...!!

2. Pergi jalan-jalan
Pergilah ke tempat yang diinginkan. Mumpung waktunya luang. Jadi deh saya backpacker-an sampe dua kali. Pertama pergi sama Adit dan Hedy. Kedua pergi sama ortu. Dari dulu pengen wisata sejarah. Pengen liat-liat museum gitu, lumayan kan, dapet pengalaman, pengetahuan baru, dan foto-foto. Hehe. Liburannya murah meriah. Bayangin aja, biaya masuk ke museum cuma 2000 Rupiah!!! Murah banget kan? Yang lumayan mahal cuma ongkos kereta aja sama makan dan jajan. Saya ke Kota Tua (Old Town), Batavia. Nanti deh dibahas perjalanannya. Bisa buat referensi temen-temen yang pengen ke sana juga pake kereta :D

3. Bikin cemilan
Karena saya seneng masak, terutama bikin cemilan-cemilan gak jelas, jadi di awal liburan, Mamah saya udah siap nyediain bahan-bahan. Terigu, keju, susu, coklat tabur ceres, roti, tepung bumbu, kornet, yang kaya gitu-gitu wajib ada. Yang pertama saya bikin waktu itu adalah cheese stick. Bahannya gampang-gampang aja, bikinnya juga sesuka hati. Soalnya saya paling males bikin-bikinan yang nyusahin sendiri. Hehehe hasilnya juga enak ko. Gurih gitu... Biarpun liburan, tapi tetep aja mesti bolak balik kampus, jadi gak bisa sering-sering berantakin dapur Mamah. Nah besok-besok deh mau bikin schootel makaroni sama french toast ala saya ;)

4. Bantu-bantu ortu
Kayanya yang ini banyak bohongnya! Hahaha.. saya bisanya numpukin cucian baju, melengos di depan bak cuci piring, berantakin kamar, hancurin dapur. Hehehe tapi ya cuci piring lah dikit, bikin nasi lah dikit. Kalau lagi di kosan mah engga bisa bantu-bantu mamah yang udah kerja mesti ngurus rumah pula. Gak punya asisten rumah tangga. :( Apalagi pas arisan komplek kemarin, duh riweuh yaaaa... Saya ikutan setor muka juga salam-salaman sapa-sapaan sama ibu-ibu. Malu ih banyak ibu-ibu yang bilang "Ibu Dokter....." Padahal kan baru mahasiswa bu.. Hehe. Yaudah deh biarin, biar didoain cepet jadi dokter. Amin. 

5. Cari kerjaan
Nah ini nih, biar liburan tetap menghasilkan, saya cari kerjaan. Caranya? Buka-buka koran yang numpuk, cari kolom yang kira-kira bisa kita masuki dengan tulisan kita. Sayang enggak nemu :( Akhirnya saya cuma ngirim cerpen-cerpen ke majalah. Iseng aja sih sebenernya. Tapi kalau dimuat kan lumayan, rekening nambah saldonya. Hehehe. Mamah juga ikutan tertarik nih. Saya bujuk beliau buat nulis juga, kebetulan ada lowongan mengisi rubrik renungan di sebuah majalah. Nah, semoga aja tulisan kita bisa nampang di majalah. Amin.

6. Menulis novel
Ini yang sulit banget buat saya. Saya suka nulis. Tapi mungkin kurang bakat ya nulis cerita panjang kaya novel. Rasanya gak beres-beres. Akhirnya tulisan saya ini terbengkalai berbulan-bulan. Masih seperdelapan jadi (bukan setengah jadi -__-). Tiap dibaca, selalu muncul keinginan kuat buat nerusin. Tapi begitu nerusin, tiba-tiba aja ide saya jadi kusut. Sedih deh :'( tapi ya gak apa-apa lah. Terus dicoba :D

7. Buat kerajinan dan jualan
Mamah sama Adit jago jahit. Kenapa enggak saya manfaatkan aja ya kemampuan mereka dan saya? Ya walaupun jaitan saya gak sebagus dan seahli mereka. Jadi deh, saya bikin bros-bros vintage dan shabby chic. Bahannya dari macem-macem renda, pita, maink-manik, dan macem-macemnya. Saya bikin nya sesuai selera saya aja. Seneng deh liat hasilnya. Akhirnya punya juga bros-bros kerudung yang selama ini selalu saya pengenin tapi gak ada yang jual dimanapun >.< dan ternyata.......bros-bros saya banyak yang suka juga! Yaudah akhirnya malah jualan deh. Dipasarkan lewat bbm dan facebook. Awalnya sih gak niat bilang-bilang lagi jualan, tiba-tiba aja bbm saya nyala teruuuus deh pada pesen bros >.< alhamdulillah menghasilkan. Walau sekarang belum balik modal, tapi kalau dihitung-hitung, bisnis kecil-kecilan ini untungnya lumayan kalau terjual semua. Bikin nya juga bikin seneng, gak membebani. Adit apalagi, dia paling seneng diajak bikin ginian :)

Ya mungkin segitu aja dulu cara saya mengisi liburan. Siapa tahu ada teman-teman yang lagi libur juga nih dan bingung mau ngapain. Hehe. See ya! :)
Have a nice holiday :D

HAPPY BIRTHDAYMOM :*

4 Maret 2011.
The gift from me, dad and sist.
Breadtalk Blackforest
HAPPY BIRTHDAY MOM... :)

Adegan Marah yang Romantis

Biasanya saya sebel sekali nonton film yang ada adegan marah-marahnya. Apalagi sinetron. Riweuh dan lieur nonton nya. Tapi, ada satu adegan marah-marah yang justru saya suka. Paling saya suka mungkin.
Adegan itu ada di film Harry Potter and the Goblet of Fire. Di mana Hermione marah-marah sama Ron karena Ron melontarkan kata-kata yang emang menjengkelkan, begitu pikir saya kalau jadi Hermione, hehe.
Adegannya terjadi setelah yulle ball atau pesta dansa. Saat itu Hermione datang ke yulle ball dengan pasangannya yaitu Viktor Krum, seorang seeker terkenal dan bermain di Piala Dunia Quidditch. Lawan Harry saat itu di Turnamen Triwizard.
Padahal, Ron fans berat nya Krum, tapi melihat Hermione jalan dengan Krum, Ron malah marah-marah gak jelas. Sok-sok gak butuh Hermione. Hehe. Padahal jelas banget ya, kalau Ron cemburu tuh sama Krum. Di sini lah, Ron mungkin sedikit menyadari kalau dia ada hati sama Hermione.



Dialog saat itu :
"How dare you! Besides I can take care of myself!"
"I doubt it. He's way to old."
"What? What? If that's what you think??!!"
"Yeah.. that's what I think."
"You know the solution then, don't you?"
"Go on."
"Next time theres a ball, pick up the courage and ask me before somebody else does! And not as a last resort!"
"Well.. thet's.. errr.. I mean that's completely off the point!"
(Harry datang)
"They get scary as they get older!" (Ron bicara ke Harry)
"Ron, you've spoiled everything)" (Hermione sambil nangis)

Yaaaa...berakhir sudah malam yang gagal untuk mereka. 
Ron dan Harry yang sama-sama nyuekin si kembar Paravati dan Padma Patil, dan Hermione yang setelah marahan ini, duduk di tangga, melepas sepatu kemudian menangis.

Saya suka banget waktu Hermione bilang "Next time theres a ball, pick up the courage and ask me before somebody else does! And not as a last resort!"
Ya, Ron memang tinggi gengsinya kali ya. Dia baru "sadar" kalau Hermione tuh cewek, terlambat, setelah Krum mengajak Hermione, dan setelah hampir semua anak perempuan punya pasangan untuk ke pestadansa. Poor him. Tapi, tanpa ini, mungkin Ron tidak akan menyadari perasaannya.
Sedih deh liat Hermione sesenggukan, diiringi lagu Magic Works-Patrick Doyle.

And dance your final dance
This is your final chance
To hold the one you love
You know you’ve waited long enough
Believe that magic works
Don’t be afraid
Afraid of bein’ hurt
No, don’t let this magic die
Ooh, the answer’s there
Yeah, just look in her eyes


Ada gambar lucu nih. :D

Andai mereka tahu kalau mereka akan jadi suami istri. Hermione's future husband is Ron Weasley. That's good! A smart girl and a random boy! Congratulation Ronnie :D
Copyright @ TIME CAPSULE | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger